Batu Berjalan di Death Valley



Ada pemandangan tak biasa bila Anda berkunjung ke Racetrack Playa di Taman Nasional Death Valley di California, AS. Sebuah batu bisa berpindah tempat sendiri secara misterius. Ajaib!
Racetrack Playa adalah sebuah danau yang datar dan telah mengering. Letaknya di sisi barat laut Taman Nasional Death Valley, California. Saat ini, Racetrack Playa terkenal di kalangan turis karena sebuah misteri yang belum terpecahkan.

Misteri itu adalah 162 batu yang bisa berpindah tempat sendiri, banyak yang menyebutnya batu geser. Meskipun belum ada yang melihat secara langsung bagaimana batu tersebut bergeser, setiap turis yang datang bisa melihat jalur yang terbentuk akibat pergeseran batu.
jalur dari pergeseran batu ini membentuk trek-trek yang semakin memanjang. pergeseran batu-batu ini pun tanpa bantuan dari manusia atau makhluk hidup.

Fotografer Mike Byrne (40) bertahun-tahun mendokumentasikan batu-batu yang bergerak misterius tersebut. Foto-fotonya yang menakjubkan telah memperlihatkan keadaan batu-batu yang meninggalkan bekas di padang pasir yang hampir tidak dijamah manusia itu.

Tak tanggung-tanggung, jalur yang telah dibentuk ada yang mencapai hingga ratusan meter. Padahal berat batu ini mencapai 45 kg, bahkan ada yang lebih. Memang aneh dan ajaib, jalur yang terbentuk seolah menunjukkan aktivitas batu yang terus bergerak. Lalu bagaimana ia bisa bergerak?
Sampai saat ini, masih belum ada hasil penelitian ilmiah yang bisa menjelaskan fenomena unik ini. Ada beberapa pendapat yang mengatakan pergerakan batu ini karena efek gravitasi.

Beberapa penelitian memberi gambaran masing-masing akan bergeraknya batu-batu berikut, salah satu pendapat  diantaranya ;

Dari situs Amusing Planet, Senin (4/6/2012), jalur pergerakan batu ini terbentuk akibat adanya gesekan antara dasar batu yang kasar, dengan permukaan danau yang kering. Dari jalur yang terbentuk, terlihat kalau bebatuan ini bergeser ke kanan, kiri, bahkan tak jarang ada yang berbalik arah. Panjang trek pergerakan batu juga bervariasi, tidak ada yang sama.

Pendapat lain bisa kita lihat dari studi pada tahun 1990-an, sebuah studi oleh sekelompok ilmuwan yang dipimpin Professor John Reid, dari Hampshire College, Massachusetts, AS, mencoba menjelaskan pergerakan batu-batu itu. Studi tersebut menyimpulkan, batu-batu itu mungkin bergerak ketika menyatu dengan lapisan pembentukan es pada permukaan pasir saat malam hari.
Ketika pasir meleleh, Profesor Reid mengatakan, batu-batu itu juga ikut bergerak bersama es dan angin, itulah yang membentuk pola-pola pergerakan tersebut.

Ada yang mengatakan bahwa, permukaan Racetrack Playa tidak datar. Dataran Playa di utara ternyata lebih tinggi beberapa cm dibanding permukaan sebelah selatan.

Inilah yang membuat beberapa orang mengatakan pergerakan batu akibat gravitasi bumi. Pendapat lain menyebutkan, danau yang jarang hujan dan berangin kencang menjadi faktor utama pergeseran batu-batu ini.

Seolah menikmati kemisteriusan batu ini, turis semakin banyak datang ke Racetrack Playa. Menjadi saksi pergerakan batu misterius, akan memberikan kesan tersendiri yang tak terlupakan.

Nah tertarik untuk mengunjungi Death Valley untuk menikmati batu-batu berjalan? 



special thanks for 
kompas.com
detik.com

0 komentar:

Posting Komentar