Darimana Datangnya Mimpi?
Wah Arikel saya kali ini seperti agak kurang penting untuk di ketahui ya, tapi pernahkan anda berfikir "Darimana datangnya mimpi?",
Nah lo, pasti anda bingungkan, padahal saya juga bingung sendiri, kenapa bisa kita bermimpi ya? kenapa ada mimpi buruk dan mimpi indah? kenapa bisa buat kita deg-deg saat kita terbangun dari mimpi buruk? naah artikel ini saya tulis untuk sedikit informasi semoga bermanfaat, :D
Nah lo, pasti anda bingungkan, padahal saya juga bingung sendiri, kenapa bisa kita bermimpi ya? kenapa ada mimpi buruk dan mimpi indah? kenapa bisa buat kita deg-deg saat kita terbangun dari mimpi buruk? naah artikel ini saya tulis untuk sedikit informasi semoga bermanfaat, :D
Mimpi diciptakan oleh otak yang berfungsi untuk memikirkan kembali kejadian yang telah terlewat dan mengaturnya dalam ingatan kita. Hal ini membuktikan bahwa otakmu bekerja terus-menerus, bahkan saat kamu tidur ! Meskipun begitu, disaat kita tertidur otak tidak berfungsi dengan baik. Saat kita tertidur, otak merefleksikan hal-hal yang kita ingat atau yang kita pikirkan disaat belum tidur dan membuatnya seperti film yang terlihat nyata disaat kita bermimpi.
Oleh karena itu terkadang mimpi yang kita alami terlihat sangat aneh seperti halnya didalam film fiksi seperti bertemu Naga yang besar, berada di kota yang sepi, terbang di angkasa, dan lainnya.
Oleh karena itu terkadang mimpi yang kita alami terlihat sangat aneh seperti halnya didalam film fiksi seperti bertemu Naga yang besar, berada di kota yang sepi, terbang di angkasa, dan lainnya.
Semua mimpi kita ada hubungannya dengan emosi-emosi, ketakutan-ketakutan, kerinduan-kerinduan, kebutuhan-kebutuhan dan kenangan-kenangan kita. Tetapi suatu yang ada di “luar” dapat mempengaruhi apa yang kita impikan.
Jika seseorang merasa lapar, atau lelah, atau dingin, mimpi-mimpinya dapat mencakup perasaan ini. Jika selimut kamu terjatuh dari tempat tidur, mungkin kamu akan bermimpi sedang berada di dalam gumpalan es. Bahan impian yang kamu alami nanti malam kemungkinan berasal dari pengalaman-pengalaman yang akan kamu alami hari ini.
Jika seseorang merasa lapar, atau lelah, atau dingin, mimpi-mimpinya dapat mencakup perasaan ini. Jika selimut kamu terjatuh dari tempat tidur, mungkin kamu akan bermimpi sedang berada di dalam gumpalan es. Bahan impian yang kamu alami nanti malam kemungkinan berasal dari pengalaman-pengalaman yang akan kamu alami hari ini.
Jadi “isi” mimpi kamu berasal dari sesuatu yang mempengaruhi kamu sementara kamu sedang tidur (kamu merasa kedinginan, suara gaduh, perasaan tidak nyaman, dan sebagainya) dan mimpi itu juga dapat menggunakan pengalaman-pengalaman lampau kamu dan dorongan-dorongan dan minat-minat yang kamu miliki sekarang.
Inilah sebabnya mengapa anak-anak yang masih sangat kecil mungkin bermimpi tentang tukang sihir dan peri, anak-anak yang lebih besar bermimpi tentang ujian-ujian di sekolah, orang-orang yang lapar bermimpi tentang makanan, prajurit-prajurit yang rindu kampung halaman bermimpi tentang keluarga mereka, dan para narapidana bermimpi tentang kebebasan.
Inilah sebabnya mengapa anak-anak yang masih sangat kecil mungkin bermimpi tentang tukang sihir dan peri, anak-anak yang lebih besar bermimpi tentang ujian-ujian di sekolah, orang-orang yang lapar bermimpi tentang makanan, prajurit-prajurit yang rindu kampung halaman bermimpi tentang keluarga mereka, dan para narapidana bermimpi tentang kebebasan.
Untuk menunjukkan kepada kamu bagaimana sesuatu terjadi sementara kamu tidur dan keinginan-keinginan atau kebutuhan-kebutuhan kamu semuanya dapat bergabung dalam mimpi, ini ada cerita eksperimen. Seseorang tidur dan punggung tangannya digosokkan dengan sepotong kapas pembalut. Ia bermimpi bahwa ia berada di sebuah rumah sakit dan kekasihnya menjenguknya, dan duduk di atas tempat tidur dan mengusap tangannya!
Ada orang-orang yang dijuluki ahli psikoanalisis yang telah melakukan studi khusus tentang mengapa kita bermimpi dan apa arti mimpi itu. Penafsiran mereka tentang mimpi-mimpi tidak diterima oleh semua orang, tetapi penafsiran itu menawarkan suatu pendekatan yang menarik untuk masalah itu. Mereka berpendapat bahwa mimpi-mimpi adalah ungkapan-ungkapan dari keinginan-keinginan yang tidak terpenuhi, hasrat-hasrat yang gagal. Dengan perkataan lain, mimpi adalah suatu cara untuk memenuhi keinginan kamu.
Selama tidur, menurut teori ini, kekangan-kekangan dalam diri kita juga tidur. Kita dapat mengungkapan atau merasakan apa yang sebenarnya kita inginkan. Jadi, kita melakukannya dalam mimpi dan dengan demikian memberikan jalan keluar untuk keinginan-keinginan kita, dan keinginan-keinginan itu dapat saja merupakan keinginan-keinginan yang bahkan tidak kita ketahui
Pada akhir-akhir ini, kontroveresi yang paling signifikan mengenai mimpi berkisar pada pertanyaan apakah mimpi memiliki kaitan langsung dengan pribadi seseorang ataukah tidak. Sebagian psikoterapis berpendapat bahwa saat rangsangan neurologis dari otak memicu proses terjadinya mimpi, isi atau representasi dalam mimpi dapat berasal dari kebutuhan, keinginan, atau harapan dari alam bawah sadar dan kehidupan sehari-hari pada orang yang mengalami mimpi tersebut.
Karena itu sebagian psikoterapis beranggapan bahwa mimpi merupakan cetusan dari alam bawah sadar seseorang. Penjelasan ini dikenal sebagai penjelasan “phenomenological-clinical”, atau “top-down”. Dilain pihak, penjelasan neourologis, atau “bottom-up”, menyatakan bahwa mimpi sama sekali tidak memiliki arti khusus.
Diantara keduanya terdapat pendekatan yang disebut “context analysis”, yang menjelaskan dan mengklasifikasikan representasi yang ditemukan seseorang dalam mimpinya, seperti manusia, rumah, kendaraan, pohon, kendaraan, tanpa interpretasi yang mendalam mengenai detil objek tersebut. Perbedaan antara representasi telah ditemukan antara mimpi yang dialami pria dan wanita, serta mimpi yang dialami manusia dalam berbagai tingkatan pertumbuhan. Mengenai arti perbedaan tersebut saat ini masih dalam penelitian.
Karena itu sebagian psikoterapis beranggapan bahwa mimpi merupakan cetusan dari alam bawah sadar seseorang. Penjelasan ini dikenal sebagai penjelasan “phenomenological-clinical”, atau “top-down”. Dilain pihak, penjelasan neourologis, atau “bottom-up”, menyatakan bahwa mimpi sama sekali tidak memiliki arti khusus.
Diantara keduanya terdapat pendekatan yang disebut “context analysis”, yang menjelaskan dan mengklasifikasikan representasi yang ditemukan seseorang dalam mimpinya, seperti manusia, rumah, kendaraan, pohon, kendaraan, tanpa interpretasi yang mendalam mengenai detil objek tersebut. Perbedaan antara representasi telah ditemukan antara mimpi yang dialami pria dan wanita, serta mimpi yang dialami manusia dalam berbagai tingkatan pertumbuhan. Mengenai arti perbedaan tersebut saat ini masih dalam penelitian.
Ouwh ternyata begitu iya awal terbentuknya mimpi, saya juga baru tahu kok, kita sama-sama belajar, :), Jadi bila ada kesalahan baik pengetikkan atau penempatannya yang tidak tepat, mohon jangan sungkan ya untuk berkomentar, karena komentar anda akan membangun kami, terimakasih
--sekian--
0 komentar:
Posting Komentar